Kabinet merah putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo genap memasuki 100 hari kerja pada tanggal 28 Januari 2025 mendatang. Usia kepemimpin yang masih terbilang sangat muda, publik akan bertanya apa yang sudah dilakukan dan dikerjakan oleh Prabowo dan kabinetnya, apakah cita-cita Indonesia emas tahun 2045 bisa tercapai dengan pemerintahan yang di pimpinnya.
Sektor lingkungan hidup menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah, dikarenakan akhir-akhir ini banyak terjadi hal yang merugikan masyarakat luas seperti kasus terbaru yaitu pemagaran laut yang ada di Tanggerang. Hal itu menjadi perbincangan hangat dilakangan masyarakat serta menimbulkan berbagai asumsi yang beragam.
HIKMAHBUDHI mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Presiden Prabowo dan kabinetnya terkusus dalam sektor lingkungan. Dalam 100 hari pertama, Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmennya untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Melalui berbagai kebijakan dan program yang dirancang, untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang semakin terancam oleh eksploitasi yang berlebihan dan polusi.
Namun, keberhasilan dari langkah-langkah ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, serta lembaga internasional. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian alam, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.
Salah satu langkah awal yang diambil adalah penyusunan Rencana Aksi Nasional Pengurangan Emisi Karbon (RAN-GRK). Pemerintah menggarisbawahi komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dengan lebih cepat, seiring dengan upaya transisi menuju energi terbarukan. Selain itu, Penegakan Hukum Lingkungan menjadi salah satu fokus utama. Pemerintah membentuk tim gabungan untuk mengawasi pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Langkah ini diambil guna memastikan bahwa praktik eksploitasi sumber daya alam tidak merusak lingkungan secara besar-besaran.
Rehabilitasi hutan dan pengendalian kebakaran lahan hal ini bertujuan untuk menghentikan deforestasi dan memperbaiki kerusakan ekosistem akibat kebakaran hutan yang sering terjadi. Masyarakat harus memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, sehingga dengan berkesadaran akan bahaya lingkungan masyarakat menjadi lebih peduli akan kenyamanan, keamanan dari lingkungan itu sendiri. Di sisi lain pemerintah membuata kebijakan pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle). Dalam program ini, kota-kota besar di Indonesia didorong untuk mengelola sampah dengan lebih efektif, termasuk dengan memperkenalkan sistem daur ulang yang lebih efisien. Selain itu, kampanye nasional juga digencarkan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Di fase lain, Presiden Prabowo semakin terarah pada penguatan kebijakan dan kerjasama internasional. Pemerintah mulai memperkenalkan kebijakan energi terbarukan, dengan fokus pada pengembangan pembangkit energi surya, angin, dan bioenergi.
Dalam rangka itu, pemerintah memberikan insentif kepada sektor swasta untuk berinvestasi dalam teknologi yang lebih ramah lingkungan. Kerjasama internasional juga menjadi fokus besar, terutama dalam perubahan iklim. Dalam waktu yang bersamaan, pemerintah mulai memprioritaskan ekonomi hijau dengan menyusun kebijakan yang mendukung sektor-sektor yang berkelanjutan. Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ramah lingkungan diberi berbagai kemudahan, baik dalam hal perizinan maupun pembiayaan.
Untuk mendukung kebijakan dan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam sektor lingkungan. Maka HIKAMHBUDHI perlu merekomendasikan beberapa hal terkait bagaimana menjaga stabilitas lingkungan dan iklim.
- Mendorong pemerintah untuk pengembangan berkelanjutan terkait energi terbaharukan.
- Mendorong pemerintah dalam upaya mengurangi emisi gas rumah gaca, dengan meningkatkan efisiensi energi dan teknologi.
- Mendorong pemerintah untuk meningkatkan Kerjasama dengan masyarakat, swasta maupun Internasional terkait iklim dan lingkungan.